CULINARY : FESTIVAL JAJANAN BANGO 2015 YOGYAKARTA

11:06 AM

Akhirnya Festival Jajanan Bango 2015 diselenggarakan untuk pertama kalinya di Yogyakarta! Acara ini berlangsung tanggal 17 Mei 2015 kemarin di Stadion Mandala Krida. Para pecinta kulinerpun tidak bisa melewatkan event kuliner terbesar satu ini. 


Tahun ini, Festival Jajanan Bango mengangkat tema Persembahan Terbaik Untuk pecinta Kuliner Indonesia. Setidaknya ada 50 lebih stand kuliner dari seluruh Indonesia yang ikut meramaikan event ini dan juga beberapa stand hiburan yang menarik. Tidak tanggung-tanggung, kuliner yang ada di Festival Jajanan Bango juga merupakan kuliner yang sudah melegenda dan terkenal di Indonesia. Sebut saja Lontong Balap Pak Gendut dari Surabaya, Tengkleng Klewer Bu Edi dari Solo dan juga Sate Jamur Tiram Cak Oney dari kota Yogyakarta.

Selain itu ada juga beberapa kuliner jagoan yang mengikuti World Street Food Congress di Singapore, yaitu Ayam Taliwang khas Lombok, Gudeg Yu Nap dari Bandung (iya ini gudeg Bandung!) dan juga Kupat Tahu Gempol. Kurang menarik apalagi acara ini?

Ada layar tancapnya nih :D



Gambar diatas ini adalah contoh dari berbagai macam kuliner yang tersebar di seluruh kota di Indonesia. Ini bukan makanan asli ya, hanya contoh saja dan terbuat dari lilin :D 

Para pengunjung dapat menikmati berbagai macam kuliner di festival ini dengan cara membeli kupon dengan kelipatan IDR 5.000. Harga yang ditawarkan pun beragam, mulai dari IDR 5.000 - IDR 25.000.


Festival ini digelar mulai pukul 08.00 hingga 22.00. Sedari pagi saja pengunjung sudah memadati festival ini. Aku datang sekitar pukul 13.00 bersama beberapa teman dari Foodgram Jogja. Kebetulan beberapa hari sebelumnya kami telah mendaftarkan diri untuk mengikuti gathering yang diadakan oleh stand media acara Bango ini (terimakasih Mas Dio dari Hungerranger untuk bantuannya!)

Rame!

Tambah rame!

Souvenir, tolong dibaca quote yang ada di kaos! XD

Di acara tersebut yang berlangsung pukul 14.00, kami banyak bertemu teman-teman baru dari berbagai macam bidang. Beberapa dari mereka adalah foodblogger, wartawan koran, food photographer maupun aktivis media sosial lainnya. Pengisi acara saat itu kebetulan adalah founder dari ekspedisi Warisan Kuliner dan juga Kelana Rasa Culinary Solutions yaitu Mas Arie Parikesit serta Mas Jeffry selaku owner dari Gudeg Yu Nap.

Mas Arie banyak melakukan sharing mengenai tur Kelana Rasa yang sudah ia lakukan ke berbagai kota di Indonesia dan juga beberapa negara di Asia. Menurutku acara seperti sangat penting diadakan pada event-event kuliner. Tidak banyak orang-orang yang mengerti apa tujuan kuliner sebenarnya, apa saja kuliner yang ada di Indonesia maupun luar negeri selain yang sudah kita kenal selama ini dan yang terpenting adalah kita juga bisa belajar mengenai bahan baku pangan dan cara memasaknya. 

Melalui acara tersebut aku seperti mendapat pengetahuan baru bahwa kuliner Indonesia ini sangatlah melimpah. Yogyakarta sendiri, tidak melulu soal gudeg atau bakpia. Dan yang paling menarik adalah ketika kita bisa berinteraksi dengan si pembuat makanan tersebut. Beberapa kali ketika aku mengunjungi sebuah tempat kuliner, sebisa mungkin akupun bertanya kepada sang pemilik atau tukang masak. Banyak hal yang aku tanyakan disana, karena untukku info itu sangatlah penting. Jadi yang kita dapatkan tidak hanya kepuasan perut, tapi juga kepuasan akan bertambahnya pengalaman. 

Bersama teman-teman Foodgram Jogja, Mas Arie dan Mas Jeffry (pict by Keumala)

Mas Jeffry yang juga menjadi pembicara saat itu, juga berbagi tentang pengalamannya saat di Singapore dalam acara World Street Food Congress bersama tiga jagoan kuliner lainnya. Ternyata antusiasme masyarakat Singapore dan wisatawan asing akan kuliner Indonesia sangat besar. Bahkan saat acara belum dimulai, mereka sudah rela mengantri untuk dapat mencicipi kuliner-kuliner Indonesia tersebut, salah satunya Gudeg Yu Nap. 

Beberapa pengalaman kuliner juga datang dari teman-teman yang ikut dalam acara ini. Mereka berbagi tentang kuliner favorit mereka yang ada di Yogyakarta atau di kota lain juga diadakannya beberapa kuis. 

Setelah acara di stand media selesai, saatnya mencicipi kuliner yang ada di Festival Jajanan Bango! Stand-stand di acara ini dibagi perwilayah dari Indonesia bagian barat, tengah dan timur. Ada juga stand kuliner legenda juga jagoan kuliner tadi serta beberapa stand cemilan. Aku dan teman-temanku memutuskan untuk membagi dalam 3 kelompok. Masing-masing kelompok akan membeli beberapa jenis makanan dari macam-macam wilayah tadi, tujuannya agar kita semua bisa mencicipi berbagai macam makanan tanpa harus boros. Sekitar 10 lebih jenis kuliner kami jajal saat itu (ada beberapa tidak terfoto). Benar-benar sukses membuat kami kekenyangan dan hati ikut senang, kecuali timbangan XD

Jagoan Kuliner Terbaik Barat

Kiri : Ayam Tangkap Aceh
Kanan : Pempek Tekwan Mang Ilir

Kuliner diatas adalah hasil jelajah stand kuliner Indonesia Barat oleh temanku Alifa dan Mala. Ayam Tangkap adalah kuliner khas Aceh yang berbahan dasar ayam yang di goreng dan dipadukan dengan daun goreng. Biasanya yang digunakan adalah daun kari atau daun pandan. Kenapa disebut ayam tangkap, karena biasanya ayam-ayam tersebut tersembunyi dibalik daun goreng, dan orang Aceh secara berebut mengambil ayam goreng yang tersembunyi. Unik ya? Tapi di festival ini tidak perlu rebutan untuk dapat mencicipi ayam tangkap, tinggal antri yang rapi dan siapkan voucher kalian :D

Siapa tidak kenal Tekwan? Kuliner khas Palembang ini sudah sangat familiar ditelinga kita. Berbahan dasar ikan tenggiri yang kemudian dibentuk bulat menyerupai bakso. Tekwan Mang Ilir ini memiliki kuah yang sangat segar dan juga bola-bola tekwan dengan rasa ikan yang kuat, tidak hanya rasa kanji saja.

Jagoan Kuliner Terbaik Tengah

Sate Klatak Pak Pong

Masyarakat Yogyakarta pasti sudah hafal dengan kuliner sate satu ini. Ya, Sate Klatak Pak Pong yang ada di Jalan Imogiri ini juga ikut meramaikan acara Festival Jajanan Bango 2015. Reviewnya bisa kalian lihat di postingan sebelumnya Sate Klatak Pak Pong

Jagoan Kuliner Terbaik Timur

Kiri : Nasi Kuning Ternate
Kanan : Dapur Sip "Iwak Pari"

Tidak perlu jauh-jauh ke Ternate untuk makan nasi kuning. Nasi kuning Ternate sudah hadir di Yogyakarta yaitu di Jl. Sardjito, Yogyakarta (berdekatan dengan Vieta Cafe). Naskuter ini juga menjadi salah satu kuliner pilihan dari timur. Cukup dengan merogoh kocek IDR 10.000 kalian sudah bisa mendapatkan sepiring Naskuter dengan telur balado.

Salah satu kuliner timur yang membuat kami penasaran adalah iwak pari. Kita tahu iwak pari itu adalah ikan pari yang berkembang biak di laut dan memiliki sirip lebar. Sebangsa ikan mamalia besar lainnya. Ternyata dagingnya bisa dimakan! Ikan pari disini sudah di asap kemudian dimasak dengan bumbu pedas. Enak banget!! Kamu harus coba ini. Dapur Sip "Iwak Pari" ini bisa kamu temukan di Jl. Raya Tajem Utara No. 21, Depok, Sleman, Yogyakarta.


Legenda Kuliner

Searah jarum jam : Tengkleng Klewer, Tahu Tek Telor 
Sate Jamur Tiram Cak Oney, Nasi Goreng Kambing

Mau tahu legenda kuliner yang sudah meramaikan kuliner Indonesia selama bertahun-tahun ini? Kami sempat mencicipi 4 macam kuliner tersebut :

- Tengkleng Klewer Bu Edi Solo
Tengkleng merupakan masakan berbahan dasar daging ataupun tulang daging kambing. Tengkleng ini salah satu kuliner khas dari kota Solo. Kuah tengkleng hampir menyerupai gulai hanya saja lebih encer. Salah satu kuliner tengkleng yang sudah sangat famous di Solo adalah Tengkleng Klewer Bu Edi. Walau kaya akan rasa namun kuahnya terasa enteng, dagingnya sendiri empuk dan juga terdapat sate jeroan yang disajikan bersama tengkleng tersebut. Top!

- Tahu Tek Telor Cak Kahar Surabaya
Kuliner khas Jawa Timur ini juga memiliki antusiasme cukup besar di acara Festival Jajanan Bango. Berbahan dasar tahu, lontong, tauge yang kemudian disiram dengan saus yang terbuat dari campuran petis dan kacang tanah. Mirip seperti kupat tahu jika di Bandung. Tahu Tek Telor Cak Kahar ini sangat terkenal di Surabaya. Alamatnya ada di Jl. Embong Malang No. 78 H, Surabaya.

- Sate Jamur Tiram Cak Oney Yogyakarta
Jujur saja, sebagai masyarakat Yogyakarta aku tidak banyak tahu tentang kuliner satu ini. Pertama kali menjajal sate jamur justru dari salah satu restoran jamur di daerah Sleman, Jejamuran. Uniknya, rasa sate jamur ini tidak kalah enak dengan sate ayam. Bumbunya juga menggunakan bumbu kacang seperti sate pada umumnya. Sate jamur ini bisa disajikan dengan lontong atau dimakan begitu saja. Bagi kalian yang ingin makan sate yang lebih sehat dan bebas kolesterol, sate jamur bisa jadi alternatif. 

- Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih
Warga Jakarta pasti sudah familiar dengan nasi goreng satu ini. Nasi goreng kambing Kebon Sirih salah satu kuliner dengan antrian panjang saat festival kemarin. Karena penasaran, kami pun mencobanya. Dan memang benar, nasi goreng ini sangat lezat. Rempah-rempah kari untuk nasi gorengnya sendiri sangat kuat ditambah dengan potongan daging kambing yang empuk.

World Street Food Congress

Seperti yang telah ku tulis di atas, ada 3 peserta World Street Food Congress yang juga hadir meramaikan Festival Jajanan Bango saat itu. Sayangnya, tidak semua dapat kami cicipi karena perut sudah mulai penuh dan hari juga semakin larut. Satu yang kami coba saat itu hanya Kupat Tahu Gempol.


Kupat tahu ini berisikan tahu goreng, tauge dan ketupat yang kemudian disiram dengan saus kacang. Saus kacangnya cenderung lebih halus dan lembut dan rasanya tidak terlalu manis. Tahu yang digunakan juga bertekstur lebih lembut dibanding tahu lainnya. Kupat tahu yang berasal dari kota Bandung ini disajikan bersama kerupuk merah. Kupat Tahu Gempol sudah ada sejak tahun 1975.

Kuliner Lainnya


Nasi Kwaru Khas Gresik

Ketika hasil perburuan bersama kami sudah habis disantap, aku dan temanku Mala masih asik ngalor ngidul mencari makanan lain. Kebetulan voucher kami masih banyak saat itu. Akhirnya tujuanku jatuh ke Pecel Pincuk Bu Ida dan Mala menocba Nasi Kwaru Khas Gresik.

Kiri : Pecek Pincuk
Kanan : Nasi Kwaru

Kedua makanan diatas adalah kuliner khas Jawa Timur. Tapi siapa sangka Pecel Pincuk Bu Ida sendiri berlokasi di Jakarta? :D Diberi nama pecel pincuk karena pecel tersebut disajikan diatas wadah yang terbuat dari bambu sebagai pengganti piring dan bentuknya menyerupai corong (pincuk dalam bahasa Jawa). Pecel Pincuk Bu Ida ini enak sekali, terutama saus kacangnya yang legit. Untuk menemani nasi pecel ini, diberi lauk tempe mendoan, empal goreng dan peyek kacang (telur asinnya punya Mala :p). Cukup dengan membayar sebesar IDR 20.000 kamu sudah bisa menyantap pecel enak seperti ini. 

Kalau Nasi Kwaru adalah kuliner khas kota Gresik. Nasi putih di sajikan dengan irisan daging sapi dan juga jeroan. Yang menjadi ciri khas nasi ini adalah adanya serundeng diatasnya. Mencampur nasi dan serundengnya saja sudah enak, apalagi dimakan bersama daging sapi gorengnya. Luar biasa!

Sayangnya keseruan berburu kuliner Indonesia hari itu harus segera berakhir. Hari mulai larut dan kami semua sudah mulai lelah. Mungkin di Yogyakarta sendiri sering diadakan event kuliner serupa, tapi Festival Jajanan Bango menghadirkan cerita yang berbeda. Banyak keseruan yang ada disini. Festival ini juga dimeriahkan oleh aksi panggung dari band indie Yogyakarta yang sudah lama sekali malang melintang dan saat aku SMP band ini sangat hits, yaitu Produk Gagal :D


Oh ya, hampir saja lupa. Ditengah-tengah keasyikan kami menyantap makanan, terdengar suara seseorang yang tidak asing. Orang tersebut sedang berbincang dengan host acara saat itu. Dia menceritakan tentang pengalaman kulinernya saat di Yogyakarta dan katanya Bakmi Kadin adalah favoritnya. Siapa dia? Fotonya ada dibawah ini..

iri banget sama Mas Jeffry :(

Siapa tuh? Siapa hayo.. Ngga tahu? Masa ngga tahu? Itu Christian Sugiono! Bukan Synyster Gates gitarisnya Avenged Sevenfold ya, mirip doang sih hahaha. Teman-teman yang lain sedang sibuk makan, akupun memberanikan diri untuk ngacir sendiri ke tempat dimana Tian berada. Ganteng banget aslinya XD

Kapan lagi kita bisa mencicipi kuliner Indonesia dari Sabang sampai Merauke dalam satu hari? Tidak perlu jauh-jauh keluar kota lagi kan. Tunggu saja kehadiran Festival Jajanan Bango lainnya di kotamu! Sekian dan terimakasih ya sudah membaca :)

Foodselfie tidak boleh ketinggalan :))

You Might Also Like

0 komentar