JDFoodiary: May 2015

WASPADA MALING FOTO DI SOCIAL MEDIA

Akhir-akhir ini saya dibuat kesal oleh salah satu pengguna blog. Bisa dibilang dia adalah foodblogger di Yogyakarta yang sudah senior dan selalu up to date. Setiap kalian searching di mbah Google mengenai kuliner di Yogyakarta, pasti nama blog tersebut muncul di bagian teratas. Pasti. Sayangnya ke-update-annya itu tidak dibarengi dengan attitudenya yang baik di dunia maya.

TIDAK KAH ANDA BISA MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN?

Hal seperti menggunakan foto, meng-copy paste atau menggunakan caption orang lain tanpa adanya 'credit' atau ijin terlebih dulu memang sudah sangat sering terjadi apalagi bagi mereka yang selalu terhubung lewat media sosial. Sebenarnya apa yang mereka cari, apakah itu suatu kesengajaan atau kebiasaan?

Yang jelas, saya sangat kaget waktu saya menemukan salah satu postingan orang tersebut di blognya menggunakan foto milik saya yang ada di Instagram.

Saya sadar, foto saya biasa banget. Saya juga tidak menggunakan kamera canggih untuk mengambil gambar dan hanya menggunakan kamera handphone. Tapi, foto itu tetap milik saya, saya yang mengambilnya dan itu karya saya. Jadi seburuk apapun karya seseorang, tolong dihargai dan cobalah untuk menghargai karyamu sendiri.

Saya tidak masalah sih, kalau ada yang memakai foto saya asal ijin dulu. Kalau sudah begini yang rugi siapa? Ya pasti yang mengambil foto orang lain kan? Sayang sekali sudah dikenal banyak orang tapi nama harus tercoreng karena hal demikian.

Ditambah satu hal yang membuat saya sedih adalah komen saya yang tidak pernah digubris. Entah saya sudah berapa kali mencoba untuk memberi masukkan dan menegaskan kepada orang tersebut untuk menghapus foto saya atau minimal memberi sumber foto disitu. Tapi hasilnya nihil.

JANGAN MELAKUKAN HAL YANG INSTANT DAN MERUGIKAN HANYA UNTUK MENGEJAR 'NAMA'

Kuliner bukan ajang untuk eksis. Kuliner salah satu wadah kita untuk belajar dan berinteraksi dengan orang banyak. Jadi jangan disalah gunakan ya :)

Semoga kejadian ini tidak terulang lagi dan tidak terjadi kepada teman-teman yang lain. Lebih aman gunakan watermark ya. Sekian, maaf kalau jadi curhat!

No komentar

, by Julia Dhiningsih

chicken noodle

CULINARY : MIE AYAM GORENG SEYEGAN

Kuliner blusukan kali ini menuju daerah Seyegan. Siapa sangka daerah satu ini menyimpan suatu kuliner yang sudah sangat dikenal masyarakat Yogyakarta, Mie Ayam Goreng. Hmm.. dari namanya sudah terdengar unik ya. Mie ayam yang selama ini kita tahu adalah mie yang diberi topping ayam serta sayuran seperti sawi dan kubis. Banyak sekali macam dari mie ayam. Mulai dari mie ayam ala Jawa dengan topping ayam manis seperti semur, mie ayam ala Malang atau Cwie Mie dengan topping ayam lebih garing dan disajikan dengan kerupuk pangsit, atau mie ayam ala Hongkong yang memiliki ukuran mie lebih kecil dari yang lain. Jadi, seperti apa Mie Ayam Goreng ini?

Di Seyegan sendiri memang banyak penjual Mie Ayam Goreng. Tapi kita harus pintar-pintar memilih mana yang mempunyai rasa paling enak. Ya, walau enak itu relatif dan tergantung lidah masing-masing. Mie Ayam Goreng ini sebenarnya tidak punya nama khusus. Orang-orang biasa menamainya Mie Ayam Goreng Seyegan. Tapi, kalau kamu tidak mau keliru datang, ingat-ingat saja lokasinya dan mie ayam ini juga sering disebut dengan Mie Ayam Goreng Mekaton. Lokasinya ada di Jl. Kebon Agung Km. 6, Mlati, Sleman didepan Pasar Srikaton.

Mie Ayam Goreng, tentu bukan mie yang diberi topping ayam goreng melainkan wujudnya yang masuk dalam kategori mie ayam kering (tidak ada kuah). Ukuran mienya juga besar-besar. Ayamnya dimasak dengan citarasa manis dengan rasa merica yang kuat. Untuk sayurannya diberi sawi dan juga acar timun. Harga satu porsi Mie Ayam Goreng hanya IDR 9.000 saja teman-teman.

Rasanya bagaimana? ENAK! Wah, sudah tinggal 8 tahun di Sleman tapi baru sekali ke tempat ini. Sedih... Nah, sebagai tambahan lauk, disediakan semur ceker dan kepala ayam yang masing-masing dihargai IDR 1.000 saja.

Walau agak blusukan, tapi mie ayam ini tidak susah dicari kok karena juga terletak di jalan utama. Dan yang pasti aku bakal balik lagi kesini. Mie Ayam Goreng Seyegan buka mulai pukul 09.00 pagi dan biasanya pukul 14.00 sudah habis. Jadi jangan kesiangan ya! Selamat mencoba :D

2 komentar

, by Julia Dhiningsih

chicken

CULINARY : POS KETAN LEGENDA YOGYAKARTA

3 komentar

, by Julia Dhiningsih

bango

CULINARY : FESTIVAL JAJANAN BANGO 2015 YOGYAKARTA

Akhirnya Festival Jajanan Bango 2015 diselenggarakan untuk pertama kalinya di Yogyakarta! Acara ini berlangsung tanggal 17 Mei 2015 kemarin di Stadion Mandala Krida. Para pecinta kulinerpun tidak bisa melewatkan event kuliner terbesar satu ini.

Tahun ini, Festival Jajanan Bango mengangkat tema Persembahan Terbaik Untuk pecinta Kuliner Indonesia. Setidaknya ada 50 lebih stand kuliner dari seluruh Indonesia yang ikut meramaikan event ini dan juga beberapa stand hiburan yang menarik. Tidak tanggung-tanggung, kuliner yang ada di Festival Jajanan Bango juga merupakan kuliner yang sudah melegenda dan terkenal di Indonesia. Sebut saja Lontong Balap Pak Gendut dari Surabaya, Tengkleng Klewer Bu Edi dari Solo dan juga Sate Jamur Tiram Cak Oney dari kota Yogyakarta.

Selain itu ada juga beberapa kuliner jagoan yang mengikuti World Street Food Congress di Singapore, yaitu Ayam Taliwang khas Lombok, Gudeg Yu Nap dari Bandung (iya ini gudeg Bandung!) dan juga Kupat Tahu Gempol. Kurang menarik apalagi acara ini?

Ada layar tancapnya nih :D

Gambar diatas ini adalah contoh dari berbagai macam kuliner yang tersebar di seluruh kota di Indonesia. Ini bukan makanan asli ya, hanya contoh saja dan terbuat dari lilin :D

Para pengunjung dapat menikmati berbagai macam kuliner di festival ini dengan cara membeli kupon dengan kelipatan IDR 5.000. Harga yang ditawarkan pun beragam, mulai dari IDR 5.000 - IDR 25.000.

Festival ini digelar mulai pukul 08.00 hingga 22.00. Sedari pagi saja pengunjung sudah memadati festival ini. Aku datang sekitar pukul 13.00 bersama beberapa teman dari Foodgram Jogja. Kebetulan beberapa hari sebelumnya kami telah mendaftarkan diri untuk mengikuti gathering yang diadakan oleh stand media acara Bango ini (terimakasih Mas Dio dari Hungerranger untuk bantuannya!)

Rame!

Tambah rame!

Souvenir, tolong dibaca quote yang ada di kaos! XD

Di acara tersebut yang berlangsung pukul 14.00, kami banyak bertemu teman-teman baru dari berbagai macam bidang. Beberapa dari mereka adalah foodblogger, wartawan koran, food photographer maupun aktivis media sosial lainnya. Pengisi acara saat itu kebetulan adalah founder dari ekspedisi Warisan Kuliner dan juga Kelana Rasa Culinary Solutions yaitu Mas Arie Parikesit serta Mas Jeffry selaku owner dari Gudeg Yu Nap.

Mas Arie banyak melakukan sharing mengenai tur Kelana Rasa yang sudah ia lakukan ke berbagai kota di Indonesia dan juga beberapa negara di Asia. Menurutku acara seperti sangat penting diadakan pada event-event kuliner. Tidak banyak orang-orang yang mengerti apa tujuan kuliner sebenarnya, apa saja kuliner yang ada di Indonesia maupun luar negeri selain yang sudah kita kenal selama ini dan yang terpenting adalah kita juga bisa belajar mengenai bahan baku pangan dan cara memasaknya.

Melalui acara tersebut aku seperti mendapat pengetahuan baru bahwa kuliner Indonesia ini sangatlah melimpah. Yogyakarta sendiri, tidak melulu soal gudeg atau bakpia. Dan yang paling menarik adalah ketika kita bisa berinteraksi dengan si pembuat makanan tersebut. Beberapa kali ketika aku mengunjungi sebuah tempat kuliner, sebisa mungkin akupun bertanya kepada sang pemilik atau tukang masak. Banyak hal yang aku tanyakan disana, karena untukku info itu sangatlah penting. Jadi yang kita dapatkan tidak hanya kepuasan perut, tapi juga kepuasan akan bertambahnya pengalaman.

Bersama teman-teman Foodgram Jogja, Mas Arie dan Mas Jeffry (pict by Keumala)

Mas Jeffry yang juga menjadi pembicara saat itu, juga berbagi tentang pengalamannya saat di Singapore dalam acara World Street Food Congress bersama tiga jagoan kuliner lainnya. Ternyata antusiasme masyarakat Singapore dan wisatawan asing akan kuliner Indonesia sangat besar. Bahkan saat acara belum dimulai, mereka sudah rela mengantri untuk dapat mencicipi kuliner-kuliner Indonesia tersebut, salah satunya Gudeg Yu Nap.

Beberapa pengalaman kuliner juga datang dari teman-teman yang ikut dalam acara ini. Mereka berbagi tentang kuliner favorit mereka yang ada di Yogyakarta atau di kota lain juga diadakannya beberapa kuis.

Setelah acara di stand media selesai, saatnya mencicipi kuliner yang ada di Festival Jajanan Bango! Stand-stand di acara ini dibagi perwilayah dari Indonesia bagian barat, tengah dan timur. Ada juga stand kuliner legenda juga jagoan kuliner tadi serta beberapa stand cemilan. Aku dan teman-temanku memutuskan untuk membagi dalam 3 kelompok. Masing-masing kelompok akan membeli beberapa jenis makanan dari macam-macam wilayah tadi, tujuannya agar kita semua bisa mencicipi berbagai macam makanan tanpa harus boros. Sekitar 10 lebih jenis kuliner kami jajal saat itu (ada beberapa tidak terfoto). Benar-benar sukses membuat kami kekenyangan dan hati ikut senang, kecuali timbangan XD

Jagoan Kuliner Terbaik Barat

Kiri : Ayam Tangkap Aceh

Kanan : Pempek Tekwan Mang Ilir

Kuliner diatas adalah hasil jelajah stand kuliner Indonesia Barat oleh temanku Alifa dan Mala. Ayam Tangkap adalah kuliner khas Aceh yang berbahan dasar ayam yang di goreng dan dipadukan dengan daun goreng. Biasanya yang digunakan adalah daun kari atau daun pandan. Kenapa disebut ayam tangkap, karena biasanya ayam-ayam tersebut tersembunyi dibalik daun goreng, dan orang Aceh secara berebut mengambil ayam goreng yang tersembunyi. Unik ya? Tapi di festival ini tidak perlu rebutan untuk dapat mencicipi ayam tangkap, tinggal antri yang rapi dan siapkan voucher kalian :D

Siapa tidak kenal Tekwan? Kuliner khas Palembang ini sudah sangat familiar ditelinga kita. Berbahan dasar ikan tenggiri yang kemudian dibentuk bulat menyerupai bakso. Tekwan Mang Ilir ini memiliki kuah yang sangat segar dan juga bola-bola tekwan dengan rasa ikan yang kuat, tidak hanya rasa kanji saja.

Jagoan Kuliner Terbaik Tengah

Sate Klatak Pak Pong

Masyarakat Yogyakarta pasti sudah hafal dengan kuliner sate satu ini. Ya, Sate Klatak Pak Pong yang ada di Jalan Imogiri ini juga ikut meramaikan acara Festival Jajanan Bango 2015. Reviewnya bisa kalian lihat di postingan sebelumnya Sate Klatak Pak Pong

Jagoan Kuliner Terbaik Timur

Kiri : Nasi Kuning Ternate

Kanan : Dapur Sip "Iwak Pari"

Tidak perlu jauh-jauh ke Ternate untuk makan nasi kuning. Nasi kuning Ternate sudah hadir di Yogyakarta yaitu di Jl. Sardjito, Yogyakarta (berdekatan dengan Vieta Cafe). Naskuter ini juga menjadi salah satu kuliner pilihan dari timur. Cukup dengan merogoh kocek IDR 10.000 kalian sudah bisa mendapatkan sepiring Naskuter dengan telur balado.

Salah satu kuliner timur yang membuat kami penasaran adalah iwak pari. Kita tahu iwak pari itu adalah ikan pari yang berkembang biak di laut dan memiliki sirip lebar. Sebangsa ikan mamalia besar lainnya. Ternyata dagingnya bisa dimakan! Ikan pari disini sudah di asap kemudian dimasak dengan bumbu pedas. Enak banget!! Kamu harus coba ini. Dapur Sip "Iwak Pari" ini bisa kamu temukan di Jl. Raya Tajem Utara No. 21, Depok, Sleman, Yogyakarta.

Legenda Kuliner

Searah jarum jam : Tengkleng Klewer, Tahu Tek Telor

Sate Jamur Tiram Cak Oney, Nasi Goreng Kambing

Mau tahu legenda kuliner yang sudah meramaikan kuliner Indonesia selama bertahun-tahun ini? Kami sempat mencicipi 4 macam kuliner tersebut :

- Tengkleng Klewer Bu Edi Solo

Tengkleng merupakan masakan berbahan dasar daging ataupun tulang daging kambing. Tengkleng ini salah satu kuliner khas dari kota Solo. Kuah tengkleng hampir menyerupai gulai hanya saja lebih encer. Salah satu kuliner tengkleng yang sudah sangat famous di Solo adalah Tengkleng Klewer Bu Edi. Walau kaya akan rasa namun kuahnya terasa enteng, dagingnya sendiri empuk dan juga terdapat sate jeroan yang disajikan bersama tengkleng tersebut. Top!

- Tahu Tek Telor Cak Kahar Surabaya

Kuliner khas Jawa Timur ini juga memiliki antusiasme cukup besar di acara Festival Jajanan Bango. Berbahan dasar tahu, lontong, tauge yang kemudian disiram dengan saus yang terbuat dari campuran petis dan kacang tanah. Mirip seperti kupat tahu jika di Bandung. Tahu Tek Telor Cak Kahar ini sangat terkenal di Surabaya. Alamatnya ada di Jl. Embong Malang No. 78 H, Surabaya.

- Sate Jamur Tiram Cak Oney Yogyakarta

Jujur saja, sebagai masyarakat Yogyakarta aku tidak banyak tahu tentang kuliner satu ini. Pertama kali menjajal sate jamur justru dari salah satu restoran jamur di daerah Sleman, Jejamuran. Uniknya, rasa sate jamur ini tidak kalah enak dengan sate ayam. Bumbunya juga menggunakan bumbu kacang seperti sate pada umumnya. Sate jamur ini bisa disajikan dengan lontong atau dimakan begitu saja. Bagi kalian yang ingin makan sate yang lebih sehat dan bebas kolesterol, sate jamur bisa jadi alternatif.

- Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih
Warga Jakarta pasti sudah familiar dengan nasi goreng satu ini. Nasi goreng kambing Kebon Sirih salah satu kuliner dengan antrian panjang saat festival kemarin. Karena penasaran, kami pun mencobanya. Dan memang benar, nasi goreng ini sangat lezat. Rempah-rempah kari untuk nasi gorengnya sendiri sangat kuat ditambah dengan potongan daging kambing yang empuk.

World Street Food Congress

Seperti yang telah ku tulis di atas, ada 3 peserta World Street Food Congress yang juga hadir meramaikan Festival Jajanan Bango saat itu. Sayangnya, tidak semua dapat kami cicipi karena perut sudah mulai penuh dan hari juga semakin larut. Satu yang kami coba saat itu hanya Kupat Tahu Gempol.

Kupat tahu ini berisikan tahu goreng, tauge dan ketupat yang kemudian disiram dengan saus kacang. Saus kacangnya cenderung lebih halus dan lembut dan rasanya tidak terlalu manis. Tahu yang digunakan juga bertekstur lebih lembut dibanding tahu lainnya. Kupat tahu yang berasal dari kota Bandung ini disajikan bersama kerupuk merah. Kupat Tahu Gempol sudah ada sejak tahun 1975.

Kuliner Lainnya

Nasi Kwaru Khas Gresik

Ketika hasil perburuan bersama kami sudah habis disantap, aku dan temanku Mala masih asik ngalor ngidul mencari makanan lain. Kebetulan voucher kami masih banyak saat itu. Akhirnya tujuanku jatuh ke Pecel Pincuk Bu Ida dan Mala menocba Nasi Kwaru Khas Gresik.

Kiri : Pecek Pincuk

Kanan : Nasi Kwaru

Kedua makanan diatas adalah kuliner khas Jawa Timur. Tapi siapa sangka Pecel Pincuk Bu Ida sendiri berlokasi di Jakarta? :D Diberi nama pecel pincuk karena pecel tersebut disajikan diatas wadah yang terbuat dari bambu sebagai pengganti piring dan bentuknya menyerupai corong (pincuk dalam bahasa Jawa). Pecel Pincuk Bu Ida ini enak sekali, terutama saus kacangnya yang legit. Untuk menemani nasi pecel ini, diberi lauk tempe mendoan, empal goreng dan peyek kacang (telur asinnya punya Mala :p). Cukup dengan membayar sebesar IDR 20.000 kamu sudah bisa menyantap pecel enak seperti ini.

Kalau Nasi Kwaru adalah kuliner khas kota Gresik. Nasi putih di sajikan dengan irisan daging sapi dan juga jeroan. Yang menjadi ciri khas nasi ini adalah adanya serundeng diatasnya. Mencampur nasi dan serundengnya saja sudah enak, apalagi dimakan bersama daging sapi gorengnya. Luar biasa!

Sayangnya keseruan berburu kuliner Indonesia hari itu harus segera berakhir. Hari mulai larut dan kami semua sudah mulai lelah. Mungkin di Yogyakarta sendiri sering diadakan event kuliner serupa, tapi Festival Jajanan Bango menghadirkan cerita yang berbeda. Banyak keseruan yang ada disini. Festival ini juga dimeriahkan oleh aksi panggung dari band indie Yogyakarta yang sudah lama sekali malang melintang dan saat aku SMP band ini sangat hits, yaitu Produk Gagal :D

Oh ya, hampir saja lupa. Ditengah-tengah keasyikan kami menyantap makanan, terdengar suara seseorang yang tidak asing. Orang tersebut sedang berbincang dengan host acara saat itu. Dia menceritakan tentang pengalaman kulinernya saat di Yogyakarta dan katanya Bakmi Kadin adalah favoritnya. Siapa dia? Fotonya ada dibawah ini..

iri banget sama Mas Jeffry :(

Siapa tuh? Siapa hayo.. Ngga tahu? Masa ngga tahu? Itu Christian Sugiono! Bukan Synyster Gates gitarisnya Avenged Sevenfold ya, mirip doang sih hahaha. Teman-teman yang lain sedang sibuk makan, akupun memberanikan diri untuk ngacir sendiri ke tempat dimana Tian berada. Ganteng banget aslinya XD

Kapan lagi kita bisa mencicipi kuliner Indonesia dari Sabang sampai Merauke dalam satu hari? Tidak perlu jauh-jauh keluar kota lagi kan. Tunggu saja kehadiran Festival Jajanan Bango lainnya di kotamu! Sekian dan terimakasih ya sudah membaca :)

Foodselfie tidak boleh ketinggalan :))

No komentar

, by Julia Dhiningsih

avocado

CULINARY : PARADISE CHINESE FOOD BANDUNG

Sempat bingung cari tempat makan dekat hotel waktu ke Bandung kemarin. Sebenarnya di sekitaran Cihampelas, kuliner lumayan melimpah. Berhubung tidak bawa mobil dan di Bandung hanya satu malam, akhirnya Cihampelas Walk (Ciwalk) menjadi pilihan.

Chinese Food adalah salah satu restoran favorit keluargaku. Banyak pilihan macam makanan yang bisa dicoba dan tentu saja mereka pasti menjual mie yang menjadi kesukaan ayahku, nasi goreng dan kwetiaw favorit adikku dan juga dimsum yang menjadi jagoanku untuk masakan Chinese.

Beruntung di Ciwalk kami menemukan restoran Chinese tersebut, namanya Paradise. Menu yang ditawarkan banyak sekali sampai kami kebingungan memilih. Perut sudah terasa sangat lapar setelah menjalani interview, tapi hati-hati jangan kalap :))

Dimsum (Lumpia Durian, Lumpia Udang, Siomay)

Senang banget waktu ketemu dimsum disini. Kami tidak memesan terlalu banyak, tiga jenis saja cukup. Untuk lumpia duriannya, kulitnya crispy dan isian duriannya lumer dimulut. Tidak terlalu manis dan cocok sekali sebagai makanan pembuka.

Lumpia udang, the best fried dimsum ever! Tiap pesan dimsum dimana-mana yang namanya lumpia udang tidak boleh ketinggalan. Alhamdulillah, Paradise punya Lumpia Udang yang rasanya enak dan sesuai ekspetasi. Terakhir ada Siomay, kalau yang ini rasanya so-so sebenarnya, seperti frozen food yang kemudian di kukus. Enak, tapi tidak spesial.

Tiap dimsum dibanderol harga IDR 16k. Ada sekitar 15 jenis dimsum yang bisa kamu pilih. Puas kan?

Main Course (Kwetiaw Seafood, Mie Hongkong Bebek Panggang, Nasi Hainan Komplit)

Aroma Chinese food itu selalu enak. Entah mengapa aromanya yang seperti aroma 'gosong' itu selalu menggugah selera. Itulah mengapa Chinese food punya tempat tersendiri di hati saya. Sebenarnya masakan Chinese tidak terlalu banyak menggunakan bumbu-bumbu seperti masakan Indonesia.

Adik kembarku memesan Kwetiaw Seafood sesuai favoritnya dan yang satunya lagi memesan Mie Bebek Panggang, tumben sekali dia tidak memesan nasi goreng :)) Kwetiawnya dimasak sesuai dengan style Chinese, dan isian seafoodnya sangat melimpah. Bukan kwetiaw rasa-kecap seperti kebanyakan orang jual hehe.

Mie Bebek Panggangnya boleh dicoba lho. Stylenya Chinese menggunakan mie berukuran kecil-kecil sehingga tidak payah saat mengunyah. Daging bebeknya empuk dan juicy, sementara kulitnya kering dan kaya akan rasa. Enak deh :D

Terakhir ada Nasi Hainan Komplit. Maksudnya komplit karena disini ada 3 jenis daging yang menjadi lauknya, yaitu ayam panggang, ayam kukus dan bebek panggang. Sausnya sendiri cenderung asam, kurang tahu juga itu apa, mungkin vinegar (?) Diantara 3 daging tersebut, bebek panggangnya yang paling enak. Si ayam kukus sepertinya masih kurang bumbu dan kurang lama memasaknya, masih terlalu merah dagingnya.

Side Dish (Bebek Panggang, Udang Kungpao, Cah Kailan)

Terlanjur jatuh cinta dengan si bebek, akhirnya kami memesan menu tambahan Bebek Panggang lagi. Dan habis! XD Ayahku memesan Udang Kungpao dan Cah Kailan dengan tambahan nasi putih. Beliau lapar sekali saat itu. Bumbu Udang Kungpaonya enak, rasanya pas dan isian udangnya juga banyak. Sayangnya tidak ada kacang mede didalamnya yang menjadi ciri khas Kungpao.

Cah Kailannya sendiri juga lumayan berhasil. Kailannya sendiri masih renyah dimakan, tidak kematangan dan bumbunya sendiri juga gurih. Cocok dimakan bersama Udang Kungpao.

Beverages (Alpukat Oreo, Soyamilk Original, Oreo Coffee Blend)

Oreo adalah biskuit favorit kami. Hampir setiap kami pergi makan diluar, jika ada menu mengandung Oreo pasti akan kami pesan. Beruntung Paradise punya menu yang jarang ditemui yaitu Alpukat Oreo. Jus Alpukat yang dikombinasi dengan Oreo, sayangnya terlalu encer dan alpukatnya sendiri kurang terasa. Mungkin karena terlalu banyak air.

Soyamilk ini pesananku. Ada 3 rasa yang bisa dipilih yaitu original, strawberry dan coklat. Segar banget lho! Dan soyamilk disini rasanya fresh, tidak seperti susu kedelai kemasan. Yang terakhir adalah minuman yang juga mengandung Oreo, yaitu Oreo Coffee Blend. Menu satu ini cocok untuk kamu yang menyukai minuman kopi dengan rasa yang creamy.

Kalau kamu sedang main ke Bandung dan mencari masakan Chinese dengan rasa yang enak, bisa mampir ke Paradise yang ada di dalam Cihampelas Walk. Harga disini mulai dari IDR 15k - IDR 60k saja untuk makanannya. Jangan lupa, pesan bebek panggangnya ya :D

No komentar

, by Julia Dhiningsih

chicken katsu

RECIPE : JAPANESE CHICKEN KATSU CURRY

No komentar

, by Julia Dhiningsih

cake

HANGOUT : NOX BOUTIQUE COFFEE

Belum lama ini coffee shop baru lainnya hadir lagi di Yogyakarta. Konsepnya agak berbeda dengan coffee shop lain karena coffee shop ini mengedepankan kopi dengan premium quality.

Nox Coffee berada satu gedung dengan Natasha Skin Care di Jl. Kaliurang Km. 5,5 No. 53 Sleman. Saat memasuki ruangan coffee shop ini, pengunjung sudah memadati ruangan. Ada yang sedang mengobrol sambil ngopi, ada juga yang sedang asyik dengan laptop dan gadget masing-masing.

Desain ruangannya sangat elegan dan mewah. Kalau kamu butuh tempat untuk merokok, bisa juga memilih area outdoor. Lebih nyaman di dalam sih, karena adem :)))

Di hari Kamis kemarin tepat sehari setelah kepulanganku dari Bandung, aku mengunjungi coffee shop ini bersama dua orang kawan dari Hungerranger dan Foodgram Jogja. Menurutku lokasi coffee shop ini berada di area yang tepat karena menjadi satu dengan klinik kecantikan. Coffee shop ini bisa menjadi 'area tunggu' bagi kaum adam yang mengantarkan gadisnya melakukan perawatan di klinik tersebut.

Ice Cream Dark Choco Old Voo-z (IDR 18.182)

Salah satu menu ice cream yang masih jarang ada di Yogyakarta. Rasa dark choconya pekat sekali, enak! Sangat creamy tapi tidak terlalu manis.

Iced Cafe con Leche - Latte (IDR 30.000)

Mungkin untuk menu kopi, Nox Coffee masih butuh improvisasi karena menunya masih sedikit. Menu kopi yang ada disini bisa kalian pesan menggunakan es juga lho. Ini salah satu kopi yang aku coba yaitu latte. Entah mengapa rasa kopi yang digunakan khas sekali. Aku suka kopi tapi aku bukan orang yang paham soal kopi. Menurutku kopi yang memiliki aroma khas pasti rasa kopinya pun enak :D

Selain kopi, di sini kalian bisa menemukan menu minuman lain seperti teh dan minuman segar lainnya seperti dibawah ini. Salah satu minuman yang terbuat dari campuran buah strawberry. Tapi maaf aku lupa nama menu ini dan begitu juga harganya.

Raspberry Parfait (IDR 28.000)

Cake juga merupakan menu yang tersedia di Nox. Ada satu cake yang menjadi primadona andalan tempat ini yaitu Owl Cake. Cake tersebut hanya tersedia 6 buah tiap harinya dan jika sudah menjelang siang, cake tersebut sudah sold out.

Salah satu cara agar kalian bisa mencoba cake tersebut adalah memesan satu hari sebelumnya. Sayangnya aku pun tidak bisa mencoba cake tersebut, mungkin lain waktu. Diatas ini adalah Raspberry Parfait. Cake yang disusun dengan isian cream rasa raspberry didalamnya. Cake ini memiliki citarasa asam yang dominan.

Tiramisu (IDR 25.455)

Tidak ada ide untuk cake yang ada di Nox, akhirnya atas saran dari teman yang sudah kesini sebelumnya aku mencoba cake Tiramisu ini. Enak! Terdapat lapisan jelly rasa kopi yang telah dibekukan dibagian tengahnya. Cocok untuk menemani iced latte :D

Jadi kemana rencana akhir pekanmu besok? Ajak teman-teman atau kerabatmu untuk menikmati kopi di coffee shop ini. Suasananya juga menyenangkan dan photo-able. Pelayanannya pun sangat ramah, recommended!

No komentar

, by Julia Dhiningsih

coffee

HANGOUT : LE TRAVAIL COFFEE

Akhirnya ada lagi coffee shop baru yang buka 24 jam nonstop di Yogyakarta. Le Travail, ada di Jl. Seturan, Sleman tepatnya di depan pintu selatan kampus UPN. Bangunannya tidak terlalu luas dengan ornamen warna gelap didalamnya dan pencahayaan yang minimalis.

Le Travail terbagi atas dua lantai, lantai pertama untuk kafenya sedangkan lantai dua adalah barbershop. Ada juga area outdoor tetapi sangat panas saat siang hari.

Bersama seorang kawan, aku menyempatkan waktu untuk menjajal tempat ini sepulang dari kampus UGM setelah mengambil hasil tes potensi akademik. Le Travail sendiri tidak hanya mengusung minuman jenis kopi, tetapi juga ice blended dan beberapa pilihan snack. Harganya pun sangat terjangkau untuk standar sebuah kafe karena tidak ada harga diatas IDR 20k disini.

Saat masuk kedalam ruangan, hal pertama yang akan dirasakan adalah suasananya yang terkesan sejuk dan menyambut. Kebetulan diluar cuaca sedang panas-panasnya saat itu, pilihan jatuh kepada minuman dingin.

Iced Peppermint (IDR 17.9k)

Iced Peppermint ini merupakan menu ice blended, seperti milkshake. Rasa mintnya sangat strong dan menyegarkan. Kalian bisa memilih untuk menambahkan whipping cream dengan tambahan harga IDR 3k.

Green Tea Blended (IDR 17.9k)

Sebagai pencinta greentea, aku suka mencoba berbagai macam bentuk olahan greentea yang ada di setiap tempat makan. Ternyata Le Travail juga memiliki minuman dengan rasa greentea tersebut. Sama seperti Peppermint, greentea ini diolah menjadi minuman ice blended. Sayangnya rasa greenteanya sendiri masih terlalu samar, tertutup oleh rasa susu yang terlalu mendominasi.

Lasagna (IDR 15k)

Lasagna disini berukuran mini, dengan 3 tumpukkan pasta lasagna dan saus beef bolognese ditiap lapisannya. Rasanya seperti lasagna kebanyakan.

Le Travail bisa menjadi salah satu referensi tempat kamu ngopi atau mengerjakan tugas karena tempatnya sendiri memang nyaman dan tidak terlalu berisik. Tersedia wifi disini tetapi sayangnya tempat parkirnya sangat sempit bahkan tidak ada tempat parkir untuk mobil, jadi kalau kesini lebih baik naik motor saja. Selamat mencoba :D

No komentar

, by Julia Dhiningsih

Pages

WASPADA MALING FOTO DI SOCIAL MEDIA

CULINARY : MIE AYAM GORENG SEYEGAN

CULINARY : POS KETAN LEGENDA YOGYAKARTA

CULINARY : FESTIVAL JAJANAN BANGO 2015 YOGYAKARTA

CULINARY : PARADISE CHINESE FOOD BANDUNG

RECIPE : JAPANESE CHICKEN KATSU CURRY

HANGOUT : NOX BOUTIQUE COFFEE

HANGOUT : LE TRAVAIL COFFEE

Thanks Visitors!

About me

Follow Me On Instagram

Member Of

Followers

Blog Archive

Popular Posts