TRIP : ONE DAY IN SEMARANG

9:26 AM

Hanya punya waktu satu hari untuk berlibur di Semarang? Jangan khawatir, kalian masih bisa menjelajahi kota ini dengan mendatangi tempat-tempat wisata dan mencicipi kulinernya.

Bersama keluarga, aku berangkat menuju Semarang pukul 06.00 dengan menggunakan mobil dan memakan waktu hampir 3 jam perjalanan. Saat musim liburan sekolah seperti ini, kita harus pintar-pintar memanage waktu perjalanan. Belilah bekal untuk perjalanan satu hari sebelumnya, isi bahan bakar mobil satu hari sebelumnya dan juga isi dompet satu hari sebelumnya. Jadi saat perjalanan berangkat menuju Semarang kalian tidak perlu mampir-mampir.

Berangkat pagi bukan berarti bisa terhindar dari kemacetan. Kemarin, titik macet ada di daerah Temanggung dan Ambarawa, walau tidak parah-parah amat tapi cukup memakan waktu juga. Kalau kalian akan melewati tol, jangan lupa siapkan uang recehan untuk membayar.

Beberapa tempat wisata yang aku kunjungi saat ke Semarang :

1. Lawang Sewu


Tampak depan Lawang Sewu

Lawang Sewu adalah tujuan utama wisatawan jika mengunjungi Semarang. Sebelumnya, Semarang hanya menjadi tempat 'lewat' atau tempat 'singgah' ku bersama keluarga saat akan pulang kampung ke Bogor. Sudah lama juga penasaran dengan bangunan satu ini.

Lokasi Lawang Sewu berada di Jl. Pemuda, Komplek Tugu Muda, Semarang. Harga tiket masuk Lawang Sewu untuk dewasa 10k, anak-anak dan pelajar 5k dan akan didampingi oleh seorang pemandu dengan membayar 30k. Pemandu akan mengajak kita mengitari bagian-bagian bangunan ini satu persatu sambil menjelaskan riwayatnya. Tidak usah sungkan-sungkan untuk menanyakan sesuatu jika kalian bingung. Tidak usah malu juga meminta tolong pemandu untuk mengabadikan foto narsis kalian :D

Kawasan Tugu Muda

Setelah membeli tiket di loket depan dan pemeriksaan tiket, pemandu membawa kami menuju bangunan utama yang sekarang dijadikan sebagai museum kereta api. Sejarah bangunan Lawang Sewu tentu saja tidak lepas dari sejarah perindustrian kereta api di Indonesia. Lawang Sewu dulunya adalah kantor pusat perusahaan kereta api di masa Hindia-Belanda yang pertama kali membangun jalur kereta api Semarang-Tanggung di tahun 1867.

Pemeriksaan tiket

Pameran foto kereta api


Lawang Sewu sendiri sebenarnya memiliki jumlah pintu hanya 900 sekian buah. Jadi tidak bulat 1000 buah ya. Beberapa ruangan di bangunan ini dulunya selain sebagai perkantoran, juga menjadi ruang-ruang penjara dan tempat penyiksaan. Maka dari itu sampai sekarang Lawang Sewu dipercayai masih menyimpan banyak cerita mistis.

Kalau kalian suka wisata mistis, bisa mengunjungi Lawang Sewu saat malam tetapi maksimal hanya sampai pukul 21.00 saja. Kebetulan kami dipandu oleh seorang pemandu yang lumayan kocak dan jayus. Si pemandu mencoba untuk menakut-nakuti kami, mungkin dengan niat bercanda agar kami tidak terbawa suasana 'merinding' didalam. Tapi, tetap saja gagal :))

Bagian atap gedung, merupakan tempat penyiksaan jaman dulu


Sayangnya sekarang Lawang Sewu sedang dalam renovasi, jadi ada beberapa area yang sementara di tutup untuk kunjungan wisata. Tak jarang Lawang Sewu juga di jadikan area untuk resepsi pernikahan dan acara-acara besar saat malam hari.

2. Sam Poo Kong

Tempat wisata lain yang dekat dengan Lawang Sewu adalah Klenteng Sam Poo Kong yang terletak di Jl. Simongan Raya. Dari Lawang Sewu kalian menuju Jl. Sutomo hingga menemukan lampu merah ketiga, dekat dengan RS Kariadi. Lalu belok kanan, ikuti saja jalan sampai melewati jembatan berwarna orange. Nanti klenteng tersebut ada di kiri jalan.

Tiket masuknya 3k saja untuk wisatawan lokal, dan wisatawan asing 10k. Ada sebuah area dimana area tersebut merupakan area sembahyang bagi umat Konghucu. Jadi kalau kita ingin menuju kesana, bayar lagi tiket masuknya sebanyak 20k.


Menurut artikel yang pernah aku baca Sam Poo Kong ini berawal dari kisah Laksamana Ceng Ho yang merupakan seorang muslim. Laksamana Ceng Ho saat itu sedang berlayar melewati laut Jawa dan seornag anak buahnya tengah jatuh sakit. Maka dari itu ia kemudian berlabuh di pantai utara Semarang. Cerita lengkapnya silahkan  googling ya :D

Komplek klenteng ini cukup luas dan tertata dengan baik. Sama halnya dengan klenteng lain, bangunan-bangunan didalamnya di dominasi warna merah. Awalnya klenteng ini merupakan sebuah gua yang didalamnya terdapat sebuah altar yang digunakan Cheng Ho untuk tempat shalat. Kemudian di tahun 1704 gua tersebut tertimbun longsor. Masyarakat Indonesia yang keturunan China menganggap klenteng tersebut adalah bangunan dengan gaya arsitektur China. Sekarang klenteng tersebut selain sebagai tempat sembahyang juga berfungsi sebagai tempat pemujaan dan tempat ziarah.



Patung Laksamana Cheng Ho


Ular Sanca

3. Pantai Marina

Ada banyak pantai Marina di Indonesia. Selain di Ancol, Lampung dan Batam, pantai Marina juga ada di Semarang. Pantai Marina berada di Jl. Yos Sudarso, sekitar 4km dari Tugu Muda dan dekat dengan bandara A. Yani. 

Pantai Marina di Semarang hanya merupakan sebuah pantai kecil dan lokasinya berada di lingkungan perumahan. Tiket masuknya 3k/orang. Terdapat perahu jika ingin berkeliling sekitar pantai dan memancing. 

Sayangnya pantai ini belum dikelola dengan baik. Fasilitas di sekitar pantai juga belum memadai, hanya terdapat mushola dengan toilet yang cukup kotor. Karena pantai ini buka 24 jam, jadi kalian bisa saja mengunjungi pantai ini saat malam hari.




Saat musim liburan seperti ini, Pantai Marina ramai dikunjungi. Mereka rata-rata datang bersama keluarga atau teman-temannya. Sembari menikmati suasana pantai, kalian bisa duduk-duduk sambil makan jajanan yang ada disekitar pantai seperti mie ayam, bakso dan siomay.

4. Kota Lama Semarang

Kota Lama merupakan visualisasi jaman Kolonial di Semarang. Di kawasan ini masih banyak terlihat kemegahan bangunan-bangunan arsitektur Eropa yang merupakan peninggalan Belanda. Salah satu ikon yang paling menonjol adalah Gereja Blenduk atau Nederlandsch Indische Kerk

Gereja Blenduk

Kota Lama sering disebut sebagai miniaturnya Belanda. Jaman dulu area ini merupakan area kanal-kanal air yang sampai sekarang masih bisa dilihat walau sudah tidak terawat. Selain itu perekonomian saat jaman Kolonial juga berinduk di area ini. Kemudian fungsi lain juga sebagai kawasan militer.


Beberapa bangunan asli di Kota Lama yang merupakan sebuah tempat industri, masih ada yang berjalan hingga saat ini. Bangunan lain ada yang telah digunakan untuk tempat hiburan dan restoran maupun perkantoran. Tapi banyak juga yang bangunan tersebut terbengkalai begitu saja. 




Kawasan Kota Lama berada di dekat Stasiun Tawang, atau kalian bisa melewati Jl. Pemuda (kantor pos) untuk menuju kesini. 


Itulah tempat-tempat yang aku dan keluarga kunjungi dalam satu hari di Semarang. Lumayan melelahkan, tapi seru! Semarang sendiri sangat kental dengan sisi historical jaman kolonialnya. Tapi kekurangannya adalah tidak adanya petunjuk arah untuk menuju sebuah lokasi wisata, jadi siapkan GPS kalian jika kalian berkunjung ke Semarang tanpa pemandu :D Sekian!

You Might Also Like

3 komentar

  1. nek ada satu aja foto tentang cerita sam poo kong pasti lebih bagus hahahaha.. semacam gambar di atas kanvas.. sulit sih carinya, tapi mesti menarik.. nice blog of yours :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. maklum aku ga pinter bercerita haha, jadi masih di bantu pakai foto. tapi makasih masukkannya :D

      Delete
  2. koreksi dikit mbak, lawang sewu itu di daerah tugumuda bukan di simpang lima hehehe

    ReplyDelete