Pernah dengar istilah finger foods? Finger foods merupakan makanan jenis appetizer, biasanya berukuran kecil dengan porsi sekali lahap. Makanan ini cocok sekali dihidangkan untuk acara pesta, karena sangat simple dan bukan tipe makanan berat. Disini saya mencoba memberi satu referensi olahan finger food ala rumahan yang tentunya sangat mudah untuk dibuat.

Bahan-bahan :

1 buah roti baguette, iris serong

Topping :

Selai stroberi

Keju Parut

Mayonaise

Saus sambal

Smoked beef, iris dadu kecil

Margarine

Chocolate chips

Cara membuat :

- Iris serong baguette menjadi sembilan bagian.

- Oles tiga baguette dengan selai stroberi, taburi keju parut

- Campur mayonaise dan saus sambal, oles pada tiga baguette lainnya. Beri smoked beef dan keju parut diatasnya

- Terakhir, oles margarine pada sisa baguette lalu taburi dengan chocolate chips dan keju parut

- Panggang dengan api bawah sekitar 15 menit sampai matang

Kita dapat membuat berbagai macam finger foods, tidak hanya dengan bahan dasar baguette saja. Kalau ingin ribet sedikit, bisa membuat semacam mini quiche, bola-bola coklat atau yang sedikit tradisional seperti klepon :D Selamat mencoba!

Bisa dibilang ini satu kesuksesan saya sebagai foodie, karena akhirnya bisa update tempat makan yang benar-benar baru. Nggak mau bohong sih, tapi memang saya langsung jatuh cinta melihat interior tempat ini saat melihat di instagram teman. Kunena Eatery banyak bermain aksen warna biru dengan material dasar kayu dan juga keramik pada dindingnya. Sekilas aksen dinding tersebut mengingatkan saya kepada salah satu restoran hits yang ada di Alam Sutera, Bourbon Eatery. Bedanya disana aksen dinding tersebut malah menjadi aksen pada meja makan. 

Saya kurang tahu, mungkin karena masih dalam kondisi trial, restoran ini beroperasi mulai pukul 16.00. Saya mengunjungi Kunena bersama teman dari Tummy Teaser dan Kuliner Hore sekitar pukul 17.00. Suasana tidak terlalu ramai dibagian dalam, kebanyakan pengunjung memilih spot depan karena memang lebih photogenic bagi yang suka narsis. 

Grilled Chicken Breast (IDR 45.000)

Chicken steak dilengkapi dengan mashed potato, sayuran dan BBQ sauce. Mashed potatonya terbaik! Smooth, rasanya enak banget! Disini si chicken steak tidak terlalu menonjol dalam hal rasa karena cenderung plain, tapi ketika dipadukan dengan mashed potato dan BBQ saucenya menjadi satu rasa yang cantik. Mungkin konsepnya memang begitu ya, karena kalau chicken steaknya gurih dan dimakan bersama dengan mashed potato jadinya malah keasinan. Buat saya ini nilainya 7!

Fettucini Pink Alfredo (IDR 52.000)

Nama menunya cukup unik ketika membaca tulisan 'pink'. Warna pinknya dari buah beet. Saya kurang cocok dengan creamy pasta, tapi untuk pasta satu ini enak rasanya. Gurihnya pas, tidak membuat eneg. Didalamnya ada potongan smoked beef dan keju. Pasta ini disajikan dengan garlic bread yang terlalu lama di-oven, jadinya keras seperti makan batu -__- sayang banget, padahal pastanya enak. 

Sunset Boulevard (IDR 25.500)

Minuman smoothies satu ini terdiri dari buah nanas dan peach. Rasanya segar, cenderung asam tapi tidak terlalu dominan. 

Santa Monica (IDR 25.500)

Minuman ini salah satu rekomendasi dari Kunena. Tadinya saya mau pesan smoothies matcha dengan nutella tapi sepertinya bahan-bahan mereka sedang habis. Akhirnya saya bertanya kepada si pelayan, minuman apa yang rekomen disini. Pelayan tersebut menunjukkan menu ini. Dan benar, segar banget! Terdiri dari buah kiwi dan leci serta daun mint. 

Hollywood Rush (IDR 25.500)

Yang terakhir, Hollywood Rush yang sebenarnya tidak jauh beda dengan mojito. Air soda, diberi potongan jeruk nipis dan daun mint.

Dilihat dari harga yang ditawarkan, memang tidak friendly di kantong apalagi mahasiswa. Tapi sekali-kali mencoba tidak masalah, karena restoran ini memiliki kualitas rasa yang cukup baik serta interior yang apik juga suasana yang nyaman. Kalau ditanya apakah saya akan kembali lagi kesini, tentu saja akan saya jawab 'iya'. Saya pun masih penasaran dengan menu-menu lain terutama burgernya.

Harapan kedepan, semoga Kunena bisa lebih improve dalam kualitas rasa, variasi menu dan juga pelayanan. Untuk awal sebuah restoran baru sudah cukup baik, pelayanannya pun ramah. Mereka juga tidak segan menanyakan kepada pengunjung (termasuk saya dan teman-teman) bagaimana rasa dari menu yang dipesan. Apa saja kekurangan yang perlu diperbaiki. Masukkan-masukkan seperti itu saya rasa sangat diperlukan. 

Sekian!

NEW UPDATE (AUGUST 15TH 2016)

Kunjungan kedua saya ke Kunena saat jam makan siang beberapa waktu lalu bersama Alifa dan Tyas. Ternyata di sini sudah banyak menu baru. Sayangnya beberapa menu dessert sedang kosong. Saya tertarik untuk mencoba Fish Burger mereka setelah melihatnya di Instagram sementara dua teman saya memesan Grilled Chicken yang sebelumnya sudah pernah saya bahas di atas.

Fish Burger (IDR 52.500)



Saya jatuh cinta dengan Fish Burgernya Kunena, sungguh! Fillet ikan dorinya krispi diluar namun dagingnya lembut di dalam dan gurihnya pas. Enak banget dimakan bersamaan dengan bun, onion rings dan sayurannya. Sayangnya bun burgernya sendiri agak keras, tapi tetap enak dimakan.

Elm Street (IDR 25.000)



Pecinta matcha dan nutella seperti saya? Wajib pesan minuman satu ini! Elm Street, perpaduan matcha dan nutellanya sungguh terlalu enaknya. Creamy dan manisnya pas banget.

Kunena Eatery

Alamat :

Jl. Melati Kulon no. 4 

Baciro, Yogyakarta

Telepon :

0274-562062

Instagram :

@kunena.eatery

Finally the famous crepe is arrived in town! Setelah sukses dengan gerai-gerainya di Jabodetabek bahkan di kota Solo, sekarang Crepe Signature merambah hingga ke Yogyakarta. Belum ada seminggu crepe ini buka di Jogja City Mall (samping XXI).

Pertama kali saya mencoba crepe ini waktu pulang kampung ke Bogor. Disana Crepe Signature ada di Botani Square. Sekali coba saya kepingin makan terus. Senangnya sekarang nggak perlu menunggu waktu liburan ke Bogor lagi untuk jajan crepe satu ini. 

Crepe Signature punya banyak varian rasa mulai yang manis hingga asin dan ada juga yang menggunakan ice cream. Kemarin saya menjajal crepe ini bersama teman-teman kampus. Adonan crepenya sangat renyah dan ukurannya memang besar, bahkan kepala kami sampai ketutupan :)) Kami mencoba 3 macam crepe dengan satu topping premium dan 2 lagi merupakan best seller disini. 

Nutella Crepe (IDR 23.000)

Crispy crepe dengan balutan selai Nutella di semua sisinya.

Chocolate Cheese Crepe (IDR 18.000)

Crepe ini diberi selai coklat dengan beberapa potongan keju diatasnya.

Chocolate Peanut Crepe (IDR 17.000)

Yang terakhir ada Chocolate Peanut. Setengah bagian diberi olesan selai coklat dan setengahnya lagi menggunakan selai kacang. Toppingnya adalah meises warna-warni dan kacang.

- Update - 

Hari ini yaitu hari Minggu, saya kembali lagi ke Crepe Signature. Tapi kali ini yang jajan kedua adik saya. Antrian cukup panjang tadi, saya harus menunggu 7 antrian sebelum crepes pesanan saya dibuat. Berhubung adik saya pecinta ice cream, jadi mereka memesan Ice Cream Crepe (IDR 17.000).


Crepe satu ini cenderung tidak sekering crepe tanpa es krim. Kalian bisa pilih dua macam rasa es krimnya.

Makin banyak jajanan 'kekinian' yang sebelumnya sudah lebih booming di Jakarta akhirnya masuk ke Yogyakarta. Semoga eksistensinya tidak hanya diawal opening saja ya, selamat mencoba!

Kembali lagi untuk makan siang ditempat yang menyenangkan satu ini. Kali ini saya bisa bertemu langsung dengan sang pemilik Bumi Langit yaitu Pak Iskandar, karena kebetulan beliau menjadi narasumber dari acara study tour yang dilakukan oleh siswa-siswa SMP Kesatuan Bangsa di Bantul.

Pada kunjungan saya saat itu, saya mendapat banyak pengetahuan baru terutama tentang pengolahan perkebunan dan konstruksi rumah di area gunung kapur. Pengetahuan tersebut asalnya langsung dari pengalaman Pak Iskandar sendiri saat melakukan pembangunan Bumi Langit. Seru banget! Sayangnya nggak sempat foto bareng kemarin karena beliau sepertinya juga sibuk banget.

Saya mengunjungi Bumi Langit bersama keluarga. Kebetulan setiba disana sudah waktunya makan siang. Inilah beberapa menu yang kami pesan :

Mint Lemongrass

Minuman satu ini segar banget! Sebagai pecinta teh tawar, tanpa gula saja sudah enak menurut saya. Rasa segar dari daun mint dan aroma batang serehnya sangat kuat.

Roti Desa Panggang (Strawberry)

Jangan melewatkan menu satu ini kalau kalian singgah ke Bumi Langit. Wajib banget dipesan. Mereka membuat sendiri rotinya yang terbuat dari sorghum, begitu juga dengan selainya. Kalian bisa memilih selai rasa lainnya seperti nanas, mangga dan mulberry. Semua buah-buahan tersebut mereka tanam dan budidayakan sendiri menjadi selai-selai yang siap dijual dan dipakai untuk kebutuhan warung. 

Nasi Campur

Jangan bayangkan nasi campur disini seperti di warteg-warteg ya, karena nasi campur disini dijamin sehat! Mereka menggunakan beras coklat, sayuran yang berasal dari kebun sendiri dan lauk pauknya yang juga tidak kalah sehat yaitu tahu tempe. Tempenya juga mereka produksi sendiri lho, termasuk kedelainya. Rasanya berbeda dengan tempe biasanya. 

Untuk isian nasi campurnya, bisa saja tergantung dengan apa yang ada di kebun saat itu. Jadi bisa saja sayur yang ada saat saya kesana, berbeda dengan besok. Menu ini sehat dan enak sekali rasanya walau sangat sederhana.

Mie Rebus

Di postingan saya sebelumnya, saya sudah bercerita tentang mie rebus disini yang menggunakan mie dari tepung singkong. Nikmat banget! Potongan ayamnya juga kelewatan banyaknya hehe. One of recommended menu here!

Gurameh Bakar

Hasil kolam di Bumi Langit adalah ikan patin dan gurameh. Gurameh disini bisa dipesan goreng atau bakar. Kami pilih bakar saat itu. Tidak terlalu besar, mungkin hanya sekitar 60o gram - 700 gram. Pas untuk 5 orang. Gurameh bakarnya sendiri tidak bau tanah, bumbunya juga meresap kedalam daging ikan.

Wedang Uwuh

Wedang Uwuh merupakan minuman berkhasiat dari berbagai macam dedaunan yang kemudian di seduh. Dedaunan yang ada di minuman tersebut, dalam bahasa jawa disebut 'uwuh' yang artinya sampah. Wedang uwuh disajikan panas dan memiliki rasa manis-pedas dari jahe dengan warna merah cerah dari secang dan aroma harum. 

Menahan lapar sampai lewat dua jam dari waktu makan siang karena masih harus ngalor-ngidul cari barang di Progo. Karena sudah tidak bisa mikir, akhirnya pilihan jatuh ke salah satu spot bebek goreng yang tidak jauh dari Progo tersebut. Namanya Bebek Goreng Chi-Chi. Sudah lama saya tahu tempat ini, pernah ada niatan mampir tapi ternyata tutup. Akhirnya saya coba lagi untuk kembali kesana dan kami berjodoh!

Tempatnya memang sederhana, mungkin hanya dapat menampung 10 orang saja. Waktu saya kesana hanya ada saya dengan keluarga dan seorang bapak yang juga akan makan siang. Disini hanya menjual bebek, bisa dibakar atau digoreng. Kalau kalian doyan jeroan bebek, bisa juga pilih itu. Sayangnya bebek bakar sedang kosong, jadi kami semua pesan bebek goreng dada. 

Makan disini, ambil sendiri daging bebeknya. Yang bagian dada gede-gede banget euy, jadi nggak tahan lihatnya. Habis saya memang suka banget sama bebek.

Bebeknya dibumbui dengan bumbu rempah. Ada bubuk rempahnya juga yang ditaburi diatas daging bebek. Dagingnya tidak alot, rasanya pas buat saya. Maksudnya tidak terlalu gurih karena kebanyakan micin hehe. Disediakan dua macam sambal, sambal rawit dan sambal merah seperti sambal ayam bakar. Minumnya sederhana saja, es jeruk dan teh hangat. Btw, sambal rawitnya oke banget pedesnya!

Warung satu ini bakal menjadi salah satu warung bebek goreng favorit saya. Cuma sayangnya satu, tempatnya memang agak kurang bersih walau bukan warung tenda. Tapi tetap bebeknya TOP! Saya kurang tahu berapa harga satu porsi bebek gorengnya, mungkin kisaran IDR 25.000. Kami makan berlima dengan bebek goreng dada, jumlah minumnya juga 5 ditambah kerupuk 3 buah hanya membayar IDR 140.000 saja. Terjangkau bukan? Selamat mencoba ya!

Bebek Goreng Chi-Chi

Alamat :

Jl. Mas Soeharto, Danurejan

Yogyakarta

(Deretan toko piala)

Jam Buka :

11.00 - 22.00

Iseng nyoba masak Indomie seperti di warung-warung atau di burjo. Kadang kalian pernah ngerasain nggak kenapa Indomie yang dimasak di warung itu beda rasanya dengan yang kita masak di rumah? Ternyata beberapa dari mereka ada yang menumis kembali Indomienya (untuk yang goreng) atau menambahkan bumbu lain kedalam kuah mie tersebut (untuk mie rebus). Tapi benar lho, Indomie yang ditumis itu bisa mengeluarkan aroma yang lebih nikmat, tentu juga rasanya tambah enak! Saya coba kasih tipsnya ya.

Bahan-bahan :

1 bungkus Indomie goreng

1/2 sdm mentega / margarin

1 siung bawang putih

1 sdm kecap manis

garam dan lada secukupnya

kornet (tergantung selera)

telur (tergantung selera)

Cara membuat :

- Rebus Indomie sesuai petunjuk pada kemasan. Tiriskan, lalu campur dengan semua bumbu (termasuk kecap dan minyak)

- Panaskan mentega pada wajan, tumis bawang putih hingga harum

- Masukkan Indomie, beri kecap, garam dan lada lalu aduk rata. Masak hingga matang

- Tambahkan topping kesukaan kalian. Misalnya kornet, daun bawang, cabai atau telur mata sapi. 

Selamat mencoba!

Saya tahu tempat ini sudah lama sebenarnya. Banyak teman yang memposting foto-foto menu makanan yang ada di Tombo Ngelak di Instagram mereka. Buat saya, menu disini tergolong unik dan full color banget. Pokoknya Instagram-able lah. 

Tombo artinya obat, ngelak artinya haus. Dalam bahasa Jawa, Tombo Ngelak berarti obat haus. Yap, Tombo Ngelak memang menjual beraneka macam minuman semacam milk tea maupun original tea dengan rasa yang bervariasi. Selain itu yang sedang hits di tempat ini sekarang adalah es krim dengan cone warna-warni atau milkshake in jar. 

Mad Berries (IDR 20.000)

Tujuan saya kesini memang untuk mencoba menu in jar-nya Tombo Ngelak. Tadinya mau coba Blue Mango atau Red Diet, ternyata sold out padahal saya kesana belum siang-siang amat. Kalau Mad Berries ini adalah strawberry milkshake yang diberi topping whipped cream dan bolu serta selai strawberry dan keju. Milkshakenya enak nih, cuma buat saya kemanisan juga hehe. Penyajiannya lucu kan? Memang Instagram-able pisan! Tapi beneran deh, minuman satu ini bikin kenyang XD

Sweet Chocolate Waffle (IDR 20.000)

Kalau disini, wafflenya dibuat ala-ala Taiwanese waffle gitu. Yang ini pesanan teman. Rasanya coklat banget. Wafflenya, coklatnya, toppingnya juga pakai brownies. Serba coklat deh. Habis makan ini jangan minum minuman yang creamy, nanti eneg hehe. 

Chocoforest With Nutella (IDR 20.000)

Waffle satu ini juga waffle rasa coklat, bedanya ada di topping. Dari namanya sudah ketebak dong, waffle ini pakai topping nutella. Yap! Nutella! Siapa sih yang nggak suka sama selai coklat hazelnut satu ini. 

Beef Blackpepper Pasta (IDR 20.000)

Walau judulnya obat haus, nggak mungkin disini nggak menyediakan makanan berat. Kalau kamu cari makan berat disini, tenang saja mereka punya menu pasta. Beef Blackpepper ini disajikan menggunakan pasta fettucine. Saya nggak coba sih kemarin, tapi kata teman enak-enak saja kok. Rasanya cenderung manis dan pedas dari merica hitamnya. Didalamnya juga ada potongan paprika dan daging sapi.

Tongel Platter (IDR 25.000)

Ini menu yang cocok dimakan ramai-ramai bersama teman. Isinya ada dua jenis kentang goreng, sosis sapi dan ayam yang digoreng dan juga chicken nugget. Kentangnya enak!

Tadi diatas saya sempat tulis kalau tempat ini ownernya adalah personil band dari Jogja, Sheila On 7. Pasti sudah pada tahu kan, mas Adam! Yap, jadi mas Adam SO7 adalah pemilik dari cafe Tombo Ngelak ini. Konsepnya menarik, karena tidak banyak cafe di area kampus yang memiliki menu ringan dan photogenic seperti ini. Mungkin besok bisa diperluas ya mas Adam tempatnya hehe. Lain kali harus datang lagi untuk cobain Red Dietnya. Sekian!

Tombo Ngelak

Alamat : 

Jl. Bugenville, Klebengan

(Kompleks Ruko GOR Klebengan,

utara Fakultas Peternakan UGM)

Kontak :

085641146888

Jam Buka :

08.00 - 22.00

Instagram :

tombongelakjogja