CULINARY : ES DAWET PAK BARDI
7:24 PM
Dulu, waktu jamannya masih sering bolak-balik ke daerah Prambanan untuk menengok adik yang sedang boarding school, selalu menyempatkan diri untuk mampir ke penjual es dawet satu ini. Pak Bardi namanya, tapi orang-orang lebih sering menyebutnya dengan dawet ngisor ringin (dawet dibawah beringin). Awalnya karena penasaran, cuma jualan dawet tapi kenapa ramai sekali pembelinya, mungkin kalau di cafe-cafe sudah pakai waiting list.
Awalnya beliau memang hanya berjualan di bawah pohon beringin pertigaan Grenjeng, Purwomartani. Sampai akhirnya sekarang sudah bisa membuka warung permanen tidak jauh dari pohon beringin. Tapi tetap saja dawet ringin yang ramai pembeli. Mungkin pembeli merasakan suasana yang berbeda ketika meminum es dawet dibawah pohon dibanding di dalam warung.
Kunjungan saya kali ini bersama keluarga, dalam perjalanan ke rumah saudara yang juga tidak jauh dari Candi Prambanan. Sampai ditempat antriannya sudah membludak. Hingga akhirnya Pak Bardi sendiri menawarkan kami untuk makan di warungnya saja. Saya baru tahu ternyata beliau juga menjual bakso dan mie ayam. Wah, boleh juga dicoba nih.
Es Dawet (IDR 3.000) + Tape Ketan (IDR 500)
Menurut saya, ada sedikit perbedaan rasa dan tekstur yang dimiliki oleh dawet Pak Bardi ini. Kalau dari isiannya, seperti kebanyakan dawet, ada air santan, gula merah cair dan tentu saja dawet dari tepung beras. Dawet yang digunakan berwarna putih, air santan dan gula merah cenderung lebih kental dan tidak menggunakan sari manis. Yang lebih membuatnya istimewa adalah tape ketan! Sepertinya hanya ada di dawet Pak Bardi saja, es dawet dicampur dengan tape ketan putih. Tape ketannya bisa minta berapa banyak yang kalian inginkan.
Segar banget siang-siang yang terik minum es dawet racikan Pak Bardi, ditambah tape ketannya yang memiliki rasa manis dan sedikit asam makin membuat es dawet ini nikmat.
Bakso Jumbo (IDR 10.000)
Untuk makan siang, kami sekeluarga memesan menu yang berbeda. Ada bakso jumbo, bakso urat dan mie ayam. Untuk bakso jumbo berisikan satu buah bakso besar, dan tiga butir bakso kecil serta pangsit goreng. Bakso besar sendiri berisikan cincangan daging didalamnya. Rasa baksonya benar-benar 'ndaging' bukan rasa kanji hehe. Beneran deh enak banget, kuahnya juga gurih tapi sayangnya kurang banyak.
Bakso Urat
Maaf, yang satu ini saya lupa berapa harganya. Bakso urat juga berisikan satu buah bakso besar dan empat buah bakso kecil serta pangsit. Kalau yang ini, tekstur baksonya lebih kasar karena ada campuran urat sapi. Rasanya juga enak banget.
Mie Ayam Bakso
Mie ayam disini merupakan mie ayam ala Jawa dimana menggunakan mie dengan ukuran lebih tebal dan topping ayamnya menggunakan ayam semur. Disajikan dengan satu buah bakso ukuran besar. Mie ayamnya sendiri lebih terasa rasa manisnya, tapi menjadi seimbang ketika dimakan bersamaan dengan bakso karena baksonya cenderung lebih gurih.
Walau tempat dan menunya terbilang sederhana, tapi kami sekeluarga sangat puas mampir ke warung Pak Bardi ini. Terutama untuk dawet dan baksonya, memang juara deh untuk urusan rasa. Pantas saja pelanggannya banyak. Harganya juga ramah di kantong, tapi mungkin lokasinya cukup jauh dijangkau dari perkotaan. Cari lokasinya bisa pakai GPS kok, jadi nggak bakal kesasar. Selamat mencoba!
Es Dawet Pak Bardi
Alamat :
Jl. Purwomartani, Sambiroto, Kalasan, Sleman
Yogyakarta (Pertigaan beringin Grenjeng)
0 komentar