CULINARY : WARUNG BUMI AT BUMI LANGIT INSTITUTE
11:10 AM
Kamu pencinta makanan organik? Atau mau belajar hidup sehat dan belajar cara menanam tanaman organik? Disini tempatnya. Bumi Langit Institute berlokasi jauh dari keramaian kota Yogyakarta yaitu di Jl. Imogiri-Mangunan Km. 3 Desa Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Kabupaten Bantul. Walaupun lokasinya sangat jauh, tapi kamu tidak akan menyesal datang kesini.
Pemilik Bumi Langit adalah Bapak Iskandar, beliau bukan orang Indonesia, tetapi telah menetap di Indonesia karena juga memiliki istri orang Indonesia. Kurang lebih beliau menjalani usaha tanaman dan makanan organik di Bumi Langit ini sekitar 8 tahun dan juga memiliki cabang di Bali.
Di Bumi Langit ini kalian bisa menjelajahi setiap sudut pekarangan dan perkebunan yang dimiliki. Bumi Langit juga memelihara beberapa sapi, kambing, kelinci, ikan dan hewan-hewan lain yang difungsikan untuk berlangsungnya proses kebun organik.
Kita mulai dari perkebunannya dulu yaa!
Area perkebunan organik di Bumi Langit ini totalnya kurang lebih 3 hektar. Tanaman-tanaman yang di tanam disini hasilnya digunakan untuk bahan baku pangan dan prosesnya dapat dibilang berasal dari alam dan kembali ke alam.
Gambar di atas merupakan area kandang sapi dan kambing. Mengapa mereka memelihara sapi dan kambing, mereka menggunakan kotorannya sebagai bahan pupuk kandang. Kemudian susu yang diperah akan dipakai untuk bahan dasar pembuatan kefir (susu fermentasi). Untuk makanan hewan-hewan ternaknya pun berasal dari kebun mereka sendiri.
Untuk tanamannya, karena hasilnya digunakan untuk kebutuhan pangan maka tanaman yang ditanam tidak jauh-jauh dari umbi-umbian ataupun buah-buahan. Misalnya, mereka memiliki kebuh shorgum yang digunakan untuk bahan baku pembuatan roti. Shorgum sendiri menjadi pengganti gandum. Kemudian mereka juga menanam padi beras coklat (brown rice), buah mulberry yang digunakan untuk membuat selai. Semua produksi kebun digunakan untuk kebutuhan restoran atau penjualan bahan makanan siap pakai.
Selain tanaman yang berguna sebagai bahan pangan, ada juga tanaman yang di tanam dengan kegunaan tertentu. Misalnya mereka menanam bambu di sekitar perkebunan yang berfungsi sebagai pemecah angin, ada tanaman bunga yang fungsinya sebagai penarik perhatian serangga agar tidak memakan tanaman lain.
Perkebunan ini memang banyak belajar dari istilah dalam agama Islam yaitu Halal lan Thoyyiban. Segala sesuatu yang masuk ke dalam badan haruslah baik bagi badan dan bermanfaat. Jadi Bumi Langit benar-benar ingin memberikan kualitas produk pangan yang baik dan juga memanfaatkan hasil alam dengan maksimal.
Mau tahu apa saja yang di hasilkan dari perkebunan Bumi Langit? Check this out!
Apa yang membuat aku tertarik untuk mengunjungi tempat ini? Tentu saja selain dari keinginan untuk belajar berkebun, aku juga penasaran dengan makanan yang disajikan tempat ini. Terutama Kombucha dan juga Shorgum Toastnya yang kata orang-orang rasanya sangat enak.
Kombucha sendiri sebenarnya adalah teh yang kemudian difermentasikan dengan bakteri baik. Rasanya sedikit asam seperti meminum soda. Segar banget!
Kalau Kefir ini merupakan susu sapi yang juga melewati tahap fermentasi. Rasanya seperti yoghurt tapi cenderung lebih asam. Disini kamu bisa memilih untuk menambahkan madu atau selai buah-buahan jika tidak terlalu tahan dengan rasa asamnya. Kefir ini baik dikonsumsi untuk penderita maag.
Ini dia yang disebut roti shorgum. Sekilas mirip dengan roti gandum ya. Roti shorgum ini lebih padat dan sedikit alot dibanding roti gandum. Isiannya adalah selai buah-buahan, seperti mulberry, strawberry atau mangga yang juga dihasilkan dari kebun Bumi Langit. Enak!
Sup ikan patin. Oiya, Bumi Langit juga memelihara sendiri ikan patin disini. Sup ikan patin disajikan bersama nasi beras coklat. Walau tanpa bumbu penyedap, rasanya juga tetap enak. Sedikit asam dan ada citarasa pedas didalamnya.
Sebenarnya aku ingin sekali mencoba Nasi Campur di warung ini, tapi sepertinya kami datang terlalu awal jadi bahan-bahannya belum siap semua. Akhirnya pilihan jatuh kepada nasi goreng seperti diatas. Nasi gorengnya tetap memakai beras coklat. Secara tekstur, aku lebih menyukai beras coklat daripada beras merah karena tidak begitu membuat serat dimulut jadi tidak terlalu payah saat dikunyah :D Nasigoreng kecombrangnya patut dicoba teman-teman! Didalamnya ada ikan teri dan potongan pete.
Kalau yang terakhir ini adalah mie kuah yang dimasak mirip seperti bakmi jawa. Yang menjadi beda adalah penggunaan mienya yang memakai mie singkong atau seperti bakmi lethek yang ada di dekat Maguwo. Dua kata untuk masakan satu ini, enak banget! Potongan ayamnya juga banyak dan kuahnya segar sekali.
Sebagai buah tangan, kalian bisa membeli selai kacang atau buah-buahan yang tersedia disini. Kemudian juga ada madu, mie singkong dan beberapa bahan dapur organik lainnya.
Tertarik mengunjungi tempat ini? Silahkan datang sembari menikmati sejuknya perkebunan dari ketinggian, kalian akan disapa dengan pekerja yang ramah dan akan membawa kalian mengelilingi perkebunan tersebut. Selamat mencoba! :D
Kita mulai dari perkebunannya dulu yaa!
Area perkebunan organik di Bumi Langit ini totalnya kurang lebih 3 hektar. Tanaman-tanaman yang di tanam disini hasilnya digunakan untuk bahan baku pangan dan prosesnya dapat dibilang berasal dari alam dan kembali ke alam.
Gambar di atas merupakan area kandang sapi dan kambing. Mengapa mereka memelihara sapi dan kambing, mereka menggunakan kotorannya sebagai bahan pupuk kandang. Kemudian susu yang diperah akan dipakai untuk bahan dasar pembuatan kefir (susu fermentasi). Untuk makanan hewan-hewan ternaknya pun berasal dari kebun mereka sendiri.
Untuk tanamannya, karena hasilnya digunakan untuk kebutuhan pangan maka tanaman yang ditanam tidak jauh-jauh dari umbi-umbian ataupun buah-buahan. Misalnya, mereka memiliki kebuh shorgum yang digunakan untuk bahan baku pembuatan roti. Shorgum sendiri menjadi pengganti gandum. Kemudian mereka juga menanam padi beras coklat (brown rice), buah mulberry yang digunakan untuk membuat selai. Semua produksi kebun digunakan untuk kebutuhan restoran atau penjualan bahan makanan siap pakai.
Selain tanaman yang berguna sebagai bahan pangan, ada juga tanaman yang di tanam dengan kegunaan tertentu. Misalnya mereka menanam bambu di sekitar perkebunan yang berfungsi sebagai pemecah angin, ada tanaman bunga yang fungsinya sebagai penarik perhatian serangga agar tidak memakan tanaman lain.
Perkebunan ini memang banyak belajar dari istilah dalam agama Islam yaitu Halal lan Thoyyiban. Segala sesuatu yang masuk ke dalam badan haruslah baik bagi badan dan bermanfaat. Jadi Bumi Langit benar-benar ingin memberikan kualitas produk pangan yang baik dan juga memanfaatkan hasil alam dengan maksimal.
Mau tahu apa saja yang di hasilkan dari perkebunan Bumi Langit? Check this out!
Warung Bumi adalah sebuah tempat makan milik Bumi Langit yang mana bahan baku makanannya berasal dari kebun mereka sendiri. Makanan disini 100% organik dan bebas vetsin atau bahan penyedap kimiawi. Mereka mengolah semua hasil kebun sendiri dan pengepakannya juga dilakukan sendiri.
Apa yang membuat aku tertarik untuk mengunjungi tempat ini? Tentu saja selain dari keinginan untuk belajar berkebun, aku juga penasaran dengan makanan yang disajikan tempat ini. Terutama Kombucha dan juga Shorgum Toastnya yang kata orang-orang rasanya sangat enak.
Kombucha sendiri sebenarnya adalah teh yang kemudian difermentasikan dengan bakteri baik. Rasanya sedikit asam seperti meminum soda. Segar banget!
Kalau Kefir ini merupakan susu sapi yang juga melewati tahap fermentasi. Rasanya seperti yoghurt tapi cenderung lebih asam. Disini kamu bisa memilih untuk menambahkan madu atau selai buah-buahan jika tidak terlalu tahan dengan rasa asamnya. Kefir ini baik dikonsumsi untuk penderita maag.
Ini dia yang disebut roti shorgum. Sekilas mirip dengan roti gandum ya. Roti shorgum ini lebih padat dan sedikit alot dibanding roti gandum. Isiannya adalah selai buah-buahan, seperti mulberry, strawberry atau mangga yang juga dihasilkan dari kebun Bumi Langit. Enak!
Sup ikan patin. Oiya, Bumi Langit juga memelihara sendiri ikan patin disini. Sup ikan patin disajikan bersama nasi beras coklat. Walau tanpa bumbu penyedap, rasanya juga tetap enak. Sedikit asam dan ada citarasa pedas didalamnya.
Sebenarnya aku ingin sekali mencoba Nasi Campur di warung ini, tapi sepertinya kami datang terlalu awal jadi bahan-bahannya belum siap semua. Akhirnya pilihan jatuh kepada nasi goreng seperti diatas. Nasi gorengnya tetap memakai beras coklat. Secara tekstur, aku lebih menyukai beras coklat daripada beras merah karena tidak begitu membuat serat dimulut jadi tidak terlalu payah saat dikunyah :D Nasigoreng kecombrangnya patut dicoba teman-teman! Didalamnya ada ikan teri dan potongan pete.
Kalau yang terakhir ini adalah mie kuah yang dimasak mirip seperti bakmi jawa. Yang menjadi beda adalah penggunaan mienya yang memakai mie singkong atau seperti bakmi lethek yang ada di dekat Maguwo. Dua kata untuk masakan satu ini, enak banget! Potongan ayamnya juga banyak dan kuahnya segar sekali.
Sebagai buah tangan, kalian bisa membeli selai kacang atau buah-buahan yang tersedia disini. Kemudian juga ada madu, mie singkong dan beberapa bahan dapur organik lainnya.
Tertarik mengunjungi tempat ini? Silahkan datang sembari menikmati sejuknya perkebunan dari ketinggian, kalian akan disapa dengan pekerja yang ramah dan akan membawa kalian mengelilingi perkebunan tersebut. Selamat mencoba! :D
11 komentar
masuknya gratis atau gimana?
ReplyDeleteiya gratis
Deleteada tiket masuknya nggak? :)
ReplyDeleteRekomended nih weeww
ReplyDeleteshare, :)
ReplyDeleteThanks
Bukanya jam berapa ya? Thanks.
ReplyDeletePengalaman yg luar biasa dan paling berkesan ketika saya berlibur ke jogya. Liburan ke bumi langit yg mendapatkan edukasi luar biasa dari mr.iskandar. wajib mampir pokoknya :)
ReplyDeleteMkch p is, kenangan yg luar biasa, buah dari menunggu akhirnya berjumpa dg ownernya, ramah n mushollanya view alam bingitz, serasa di tempat yg jauh pdhl sama2 di.jogja
ReplyDeleteMkch p is, kenangan yg luar biasa, buah dari menunggu akhirnya berjumpa dg ownernya, ramah n mushollanya view alam bingitz, serasa di tempat yg jauh pdhl sama2 di.jogja
ReplyDeletePertama kali tau tempat ini krn lihat liputannya di tv. Pengen bgt kesana. Pdhal saya org Jogja tp blm pernah kesana. Akan segera diagendakan
ReplyDeleteWah... Sekarang jadi tempat makan siangnya Obama di Jogja...
ReplyDelete