CULINARY : BAKSO TASIK MANG MACHO
7:00 PM
Di Yogyakarta, warung bakso sudah sangat menjamur. Mulai dari bakso wonosari, wonogiri, sampai bakso malang. Tapi bagaimana dengan bakso khas kota Tasikmalaya? Apakah kalian tahu bahwa bakso terenak sedunia juga berasal dari kota tersebut? Dan sebutan untuk Kota Sejuta Bakso memang sangat cocok melekat di kota Tasikmalaya, padahal bakso sendiri asalnya bukan dari Indonesia apalagi Tasikmalaya :D
Masyarakatnya sendiri memang golongan pecinta bakso dan mie bakso hehe. Akhirnya sekarang bakso khas Tasik hadir di Yogyakarta. Awalnya kedatangan saya kesini bukan karena ketidaksengajaan. Kerinduan akan mie bakso Apollo di Bogorlah yang mengantarkan saya ke tempat ini.
Bakso Tasik Mang Macho terletak di Jl. Monjali, kalau dari perempatan Ringroad Monjali, keselatan sekitar 200m nanti bakso tersebut ada di kanan jalan kalian. Bangunannya hanya nampak kecil dengan cat warna hijau dengan pamflet orangenya.
Saya mengunjungi tempat ini bersama adik saya saat santap siang. Kami memesan dua jenis menu yang berbeda, adik saya memesan mie bakso kuah dan saya mencoba yamie asinnya. Jadi di bakso Mang Macho ini pertama kalian memilih untuk jenis mienya, yang kedua adalah rasanya yang memiliki kriteria asin/sedang/manis dan yang terakhir pilihan toppingnya mulai dari bakso tahu, bakso telur hingga pangsit.
Mie Bakso Kuah Sedang & Bakso Tahu
Kami memilih menggunakan mie pipih yang bentuknya menyerupai kwetiau. Mie bakso kuah disajikan dengan 3 butir bakso dan juga sayuran sawi. Kuahnya tidak terlalu asin karena dipilih kriteria asin yang sedang, segar banget. Mienya sendiri teksturnya kenyal dan padat.
Yamie Asin
Karena ingin mengobati kerinduan akan mie bakso Apollo, saya pun memesan yamie dengan kriteria rasa asin. Mienya juga dipilih yang pipih, ingin tahu saja bagaimana rasanya jika dibanding menggunakan mie bulat biasa. Suwiran ayamnya lumayan banyak dan juga terdapat sayur sawi. Kuahnya disajikan terpisah dengan isian bakso sebanyak 3 buah.
Tanpa kuah, yamie ini rasanya sudah enak. Apalagi ditambah dengan kuah, makin mantap rasanya. Menurut saya justru rasanya lebih enak dibanding mie bakso Apollo di Bogor sana :)) Porsinya juga pas untuk perut saya.
Pangsit & Bakso Tahu
Untuk menu topping, masing-masing dihargai IDR 2.000. Waktu itu saya memesan bakso tahu dan pangsit basah. Bakso tahunya juga enak, baksonya sendiri padat dan terasa daging sapinya. Untuk pangsit basah sepertinya agak kurang lama dimasak jadi teksturnya masih keras. Saya suka dengan rasa bakso sapi disini, mirip seperti bakso Apollo yang gurih dan kenyal serta ukurannya yang kecil. Cocoklah untuk menjadi teman makan yamie saat itu.
Es Nutrisari
Nutrisari jeruk rasanya selalu seperti itu, manis dan enak :D
Wah, ternyata kunjungan saya ke warung bakso ini tidak salah. Menunya enak-enak dan memanjakan lidah. Warung bakso Tasik Mang Macho ini akan menjadi salah satu warung bakso favorit saya. Selamat mencoba!
0 komentar